Loading...
Sunday, 28 April 2013

Alfianto Otobiografi



Alfianto Nandya Prakoso,  itulah nama yang di berikan oleh orangtua saya. Saya dilahirkan di JAKARTA , 12 januari 1997 . Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ketika dilahirkan, berat badan saya adalah 3 kg dengan tinggi 50 cm. Ayah saya seorang wiraswasta dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Saya tumbuh sebagai balita yang aktif hingga berkembang menjadi anak yang ceria dan cerewet/bawel. Hobi saya adalah bermain komputer . Orang tua saya mengatakan bahwa sejak kecil saya selalu suka bergelut dalam bidang teknologi dan eletro,  baik dalam bentuk apapun itu.
Saya berasal dari keluarga besar sederhana yang sangat kental dengan kebersamaan. Sejak kecil saya tinggal bersama dengan keluarga besar saya., terutama keluarga dari ayah karena keluarga saya merupakan keluarga pejuang . Kami tinggal di kampung Sukanagara RT. 03 RW. 01 Desa Sukanagara Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dalam keluarga saya, sebagian besar bermata pencaharian sebagai pengusaha. Begitu juga paman saya, Kedisplinan keluarga sangat dijaga, mulai dari bangun tidur, ibadah, bekerja, hingga makan bersama telah diterapkan di dalam keluarga besar saya. Setiap anak juga dilatih untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memasak, menyapu, mengepel, dll.

Pada umur 5 tahun, saya sudah masuk ke TK Balapulang Sukanagara. Disamping diajari membaca dan menulis saya juga diajari menjadi anak yang mandiri terbukti saya yang berani berangkat dan pulang dari sekolah sendiri tanpa dijembut orang tua.
Pada umur 6 tahun, saya sudah ingin masuk ke Sekolah Dasar. Meskipun kedua orang tua saya tidak mengizinkannya karena mereka menganggap untuk masuk ke SD harus berumur 7 tahun. Tapi berkat keinginan kuat saya supaya masuk SD, akhirnya saya benar- benar menjadi siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Sukanagara.
Karena saya terlahir keturunan jawa , teman- teman saya sering mengejek saya dengan panggilan jawa . Meskipun saya sering menangis karena ejekan tersebut, tetapi saya seorang yang aktif bermain dengan anak tetangga. Sejak kecil saya dibebaskan bermain oleh orang tua saya. kebanyakan orang tua akan memanggil anaknya ketika tengah hari. tetapi saya tidak begitu, saya bebas bermain meski sudah tengah hari, tidak memperdulikan tidur siang. dan sorenya saya biasa berangkat mengaji bersama teman-teman di UJ ( Uwa Jaja ) , sebut saja seperti itu.
Selama di SD saya diajarkan berbagai pengetahuan umum. Seperti Matematika, Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris dan sebagainya. Saya juga dibekali oleh pengetahuan sosial.
Pada umur 11 tahun, ke MTSN 1 Sukanagara. Disana saya bertemu dengan kawan masa kecil saya dan bertemu dengan teman-teman baru yang luar biasa. Di SMP saya diajarkan pengetahuan umum yang lebih mendalam seperti Fisika, Biologi, Matematika dan sebagainya. Dan pelajaran yang sulit saya serap adalah Matematika tapi saya masih tertolong dengan pelajaran lain yang saya kuasai. Di SMP saya jarang mengikuti ekstrakulikuler  even di luar sekolah karena saya tidak aktif di organisasi sekolah dan akhirnya aku mengikuti even di luar sekolah. Di SMP juga saya telah mengenal persahabatan, cinta, dan persaingan. Dan hal itulah yang sulit saya lupakan, meski saya punya rasa sakit hati oleh kenangan bersama seseorang yang menghancurkan hati saya . Tetapi itu membuat saya lebih dewasa dan mengambil hikmah tentang apa yang sudah terjadi.
Pada umur 14 Tahun, saya masuk SMA 1 Sukanagara. Saya sempat sedih karena cita-cita saya ingi masuk ke SMA Negeri 1 cianjur. Tetapi disini saya menemukan sebuah arti bersekolah yang sesungguhnya, teman-teman baru yang lebih luar biasa, ilmu agama yang selama ini kirang saya perhatikan dan arti hidup yang sesungguhnya. Tetapi disini saya menemukan sahabat yang setia yaitu uje guti isan fauziah tita dan lisna , tetapi saya berusaha untuk netral, atau tidak berteman dengan 1 teman atau sekelompok teman saja. Disamping itu saya senang berada disini, karena saya banyak bergelut di organisasi KLKIR dan Forum-forum pelajar yang lain. Dan saya menemukan banyak hal. Saya juga mulai mengenal lebih dalam tentang lawan jenis, bagaimana bergaul secara islami dan tidak merusak akhlak. saya mulai mengetahui ciri-ciri teman yang baik sampai yang memberi pengaruh buruk. Dan hal itu saya dapatkan dari pengalaman guru-guru dan teman-teman saya.
Pada umur 14 Tahun, saya masuk SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Saya sempat sedih karena cita-cita saya ingi masuk k SMA Negeri. Tetapi disini saya menemukan sebuah arti bersekolah yang sesungguhnya, teman-teman baru yang lebih luar biasa, ilmu agama yang selama ini kirang saya perhatikan dan arti hidup yang sesungguhnya. meski disini saya belum menemukan sahabat yang setia di SMP, tetapi saya berusaha untuk netral, atau tidak berteman dengan 1 teman atau sekelompok teman saja. Disamping itu saya senang berada disini, karena saya banyak bergelut di organisasi Muhammadiyah dan Forum-forum pelajar yang lain. Dan saya menemukan banyak hal. Saya juga mulai mengenal lebih dalam tentang lawan jenis, bagaimana bergaul secara islami dan tidak merusak akhlak. saya mulai mengetahui ciri-ciri cowok yang baik sampai yang memberi pengaruh buruk. Dan hal itu saya dapatkan dari pengalaman guru-guru dan teman-teman saya.
Ibu saya selalu memberi nasihat dan di antaranya ketika saya menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu kepadanya, beliau berkata, ”Anakku yang manis, ibu dan bapak berharap kamu menjadi anak yang solehah, berbakti kepada orang tua, agama dan berguna bagi orang-orang di sekitarmu. Semoga ilmu yang kamu peroleh bermanfaat dan semoga Allah memberkahi dan meridhoi setiap langkahmu. Amin”.

Setiap manusia memiliki mimpi, harapan dan cita-cita, baik itu tercapai atau tidak. Hal itu pastinya saya alami saat ini. Dengan segala perjuangan keras dan doa serta dukungan dari orang tua dan keluarga besar, saya ingin menjadi kebanggaan bagi mereka semua yang menyayangi saya. Cita-cita saya adalah ingin menjadi dosen. Bagi saya, mengajar merupakan profesi yang sangat berharga. Sangat sulit menjadi seorang pengajar tanpa disertai kemampuan yang memadai, mental yang kuat, dan pengalaman yang cukup.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada guru-guru saya yang telah memberikan ilmunya dan membimbing saya hingga menjadi seperti sekarang ini. Semua yang kalian berikan akan mendapat balasan yang tak terhingga dari Allah. Amin.

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP