Loading...
Sunday, 9 August 2015

Adryan Fitra Sharing Pengalaman Di Ranah Digital Marketing




Editor’s note : Artikel ini ditulis oleh Ubaidillah Mughni, founder Medsa Interactive berdasarkan seminar yang diselenggarakan oleh OMD (Online Marketer’s Depok) pada hari Minggu, 17 April 2014 di Code Margonda, Depok.
Adryan Fitra adalah salah satu Internet Marketer Indonesia yang sangat sukses dalam bisnis online. Beberapa title telah diraihnya dalam waktu relatif singkat.
Pada usianya yang terbilang cukup muda, ia juga menjadi mahasiswa S3 Fisika UI, pernah memegang digital campaign Barrack Obama, memegang digital campaign Gita Wirjawan, dan juga Orang Indonesia pertama yang menerima komisi Rp 1 Milyar dari Google Adsense.
Adryan Fitra, seorang yang sejak umur 6 tahun sudah belajar teknis pemrograman ini memiliki kunci kesuksesan untuk berpikir yang terintegrasi. Saya terinspirasi pada kisah hidup Steve Jobs. Bahwa dengan berbisnislah kita bisa memiliki sebuah sistem yang berjalan sementara kita berjalan-jalan.
Sekolah internet marketing pertama yang beliau ikuti adalah AsianBrain Anne Ahira. Belajar secara langsung pada ibu Anne Ahira, di Bandung (ia mendapatkan ilmu marketing basic di sana).
Di bandung dibuatlah sebuah kompetisi dalam waktu sebulan, yang bertema “gede-gedean earning adsense” ada beberapa orang di sana dan dibimibing langsung oleh Anne Ahira. Dari kelompok kompetisi itu, dari sekian orang yang terlibat, mas adryan fitra membuat 400 blog perhari, 1 blog 10 artikel, dan 4000 tulisan perhari. “saat itu content copas masih belum dilibas oleh Google”
Pekerjaannya hanya copy paste artikel saja setiap hari. Setelah sebulan, dari sekian orang yang ikut, earning pertama dari kelompok belajar ini adalah dari adsense Adryan Fitra sebesar $1.300  lalu hanya $0. Mengapa?
Karena orang yang mempraktekkan tugas dari bu Anne Ahira hanya seorang Adryan Fitra.
“tahu saja itu tidak cukup, mempratekkan apa yang kamu tahu itulah kuncinya”
Semenjak saat itu, kelompok belajar Adryan Fitra yang di bandung, mulai mempelajari model bisnis lain, amazon, click bank. Saat itu, di indonesia click bank belum terbuka untuk umum, salah satu temannya pergi ke Singapura untuk membuka akun clickbank dngan virtual office.
Temannya bertanya. Adryan, mao ikut ke singapura gak? buat akun click bank di sana yuk?
Adryan: yah saya mau fokus ke adsense dulu aja nih.
Apa buah dari fokusnya dan pilihannya om adryan saat itu sekarang?
  • Berhasil meraih 1 Miliar dari Google Adsense
  • Menjadi tim kampanye Barrack Obama
  • Membuat model bisnis yang mirip dengan Google Adword: Sitti.co.id, startup ini pernah dapat investasi dari USAID sebanyak 1 juta USD.
  • Menjadi kunci gerakan para politisi di Indonesia
  • dan masih banyak lagi, sampai tidak bisa ditulis di sini
Pertanyaannya sekarang: apa yang dilakukan om adryan fitra dengan income 1 miliar rupiah dari adsense saat itu?
Saat itu, adryan fitra tidak menghabiskan uangnya dengan foya-foya. tapi hampir 90% lebih di investasikan untuk hal-hal yang menunjang bisnisnya. (beli server, hosting, domain, dan tools pembantu lainnya)
Dari Kisah singkat tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari. Baik selaku pebisnis ataupun internet marketer.

Hal Pertama – Belajar Tiada Henti

Dahulu ketika pas saya kuliah, saya S2 Fisika dan ilmu saya masih S1 Fisika pada disiplin ilmu fisika, ada sebuah rumus gaya yang berbunyi:
F=MG (F=Gaya, M=Massa, G=Gravitasi)
Hal itu disalahkan sama dosennya karena dia bilang itu ilmu lama, nah ketika itu saya belajar. Semakin kita belajar dan ilmu kita makin tinggi, maka semakin kita tau banyak cara pandang yang salah di dunia ini, tapi kalau kita tidak punya ilmu ya kita santai aja kan dan tidak merasa ada yang kurang.
Sampai saat ini saya masih tetap saja belajar terus, kenapa ya karena ilmu di internet ilmu digital itu tidak akan ada habisnya dan perkembangannya cepat tetapi perlu diingat belajarnya itu bukan lagi yang melulu yang teknis ya, bukan lagi tentang cara memasang plugin ini atau script ini, tapi lebih kepada hal yang general. Seperti contoh misalkan:
Saya jelaskan sedikit based on my experience:
  1. Facebook market itu untuk kalangan menengah ke bawah dan luar kota besar
  2. Twitter market: mayoritas kota besar, user di kota kecil hanya sebagian
  3. Instagram market: menengah atas dan anak muda umur 25 ke bawah
Sampai 2013 pertengahan yang lalu, saya tidak menjalankan instagram, karena saya berpikir dunia saya itu facebook. Pasti teman-teman di sini mainnya facebook terus kan?, twitter tidak diurus. facebook friends-nya ribuan, tetapi twitter hanya 10-20, apalagi instagram. Benar kan?
Dan hal seperti itulah yang saya hindari, akhirnya saya belajar semua, saya belajar Foresquare, Twitter, belajar Line, kakao talk saya belajar Instagram juga dan itu saya belajar sebatas mengetahui saja dan belajar dari pengalamannya seperti apa.
Teknik marketingnya, Psikologis orang di sana dan market orang di sana, jadi lebih kepada hal generalnya saja. Jadi tidak belajar sampai benar-benar mendalam dan mendetail.

Hal Kedua – Sharing Seumur Hidup

Terus yang kedua, apapun yang saya dapat itu saya langsung sharing kepada komunitas yang saya ada di sana. Karena saya percaya ilmu itu makin di bagi makin bertambah. Jujur aja dari tahun 2008 itu di asian brain itu sering-sering sharing seperti ini juga.
Nah makin sharing itu akan menimbulkan makin banyak pertanyaan, dan saya juga makin belajar karena tidak bisa jawab mungkin selain itu saya juga tahu kalau saya ini tidak berpengetahuan. Dengan banyak pertanyaan, saya jadi tahu apa yang saya tidak tahu dan belajar setelah tahu.
Hal itu menurut saya sih lebih ke amal yang saya lakukan. Ya saya jujur saja jadi pembacara seumur-umur saya tidak pernah dibayar kecuali ketika di kompas. Bicara 15 menit di bayar 15 juta, tadinya itu juga saya tidak terima.
Mereka tanya, mas Adryan biasanya ratenya berapa? Waduh saya langsung saja jawab: gratis pak, dapat untuk ongkos saja sudah bersyukur saya jawab seperti itu. Di amplopin lumayan tebel cukup tebal kan, ketika saya buka, lho pak ini ko banyak sekali pak. Terus yah tidak apa apa mas itu standard, Tung Desem Waringin juga biasa segitu mas.
Ya udah saya akhirnya saya dikasih dan setelah itu saya jadi vakum untuk menjadi pembicara seperti itu lagi. Karena ada yang saya takutkan, ya bagaimana tidak enak si, cuma duduk 15 menit saja, duduk berdiri terus bicara dikasih uang. Tetapi bisnis di sana sini tidak jalan, saya tuh tidak mengembangkan ilmu yang ada nantinya.

Dari Mana Saya Harus Memulai Bisnis Online?

menurut saya kalau untuk memulai bisnis online, “mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri, dan mulailah dari sekarang” saya percaya teman-teman di sini ilmunya juga sudah banyak seperti mengetahui tentang SEO, SEM, dan lain-lain.

Step by Step Cara Menawarkan Produk atau Jasa kita Kepada Klien
  1. Cari potensinya, seberapa besar potensinya suatu pasar cari tahulah (bisa menggunakan google atau menggunakan google keyword tool / keyword planner), hal ini sangat berguna untuk untuk mengetahui seberapa banyak potensi traffic yang dimiliki keyword tertentu.
  2. Setelah mengetahui seberapa besar potensinya, kini saatnya kamu menunjukkan apa yang bisa ditawarkan.
  3. dan terakhir adalah apa target kita (KPI)
Untuk memiliki presentasi yang sukses, kita harus bisa menjawab pertanyaan ini sebelum kita presentasi pada calon klien.
Sebagai contoh, kita melihat peluang untuk meng-approach dealer mobil Toyota di Margonda.

1. Ketikkan saja “mobil depok”, langsung di google.

belajar bisnis online adryan Fitrabelajar bisnis online Adryan Fitra

Pada hasil pencarian di atas tidak ada website toyota kan?
Nah apabila sudah tahu, langsung saja cari potensinya, seberapa banyak yang mencarinya di Google.
2. Setelah kita bisa mengetahui pasarnya dan potensinya seperti apa, langkah selanjutnya yang harus kita siapkan adalah “Apa yang Bisa Kita Tawarkan.”
Pada step kali ini, kita bisa berkata seperti ini: Kalau bapak menggunakan jasa saya, setiap hari outlet bapak pasti banyak yang telpon, sehari bisa 100 orang lebih. Kalau kita berkata seperti itu showroom itu akan tertarik tidak?
Mungkin marketing managernya akan berkata:

Bagaimana caranya mas?

Kita tawarkan saja seperti ini misalnya : setiap hari akan ada 100 orang yang akan telpon ke showroom bapak. Prosesnya seperti ini pak, kita akan menggunakan digital activation;
a. Menggunakan Facebook Ads
b. Menggunakan SEM (search engine marketing – adwords)

Lalu, harganya berapa?

Dari 100 orang yang telpon di kali saja $1 : jadi kalau sebulan, perkiraan budget dalam sebulan yang mungkin bapak butuhkan untuk campaign adalah:
$1 x 100 orang x 30 hari= $3.000/bulan
Perlu diingat, budget per klik untuk iklan ini disesuaikan dengan niche nya yang sedang kita selesaikan saat ini. Saya tahu bahwa masih banyak sekali potensi semacam seperti ini. Simple-nya, yah seperti inilah prosesnya. Mungkin kita bisa memulai dari sekarang seperti niche showroom mobil, showroom motor, rumah makan, toko ban, dll.
“Ilmu saja itu tidak cukup, mempratekkan apa yang kamu tahu itulah kuncinya”


0 komentar:

Post a Comment

 
TOP